Sifat Fisika Tanah (Tekstur, Struktur dan Warna Tanah)
I. Pengertian Umum (Tekstur dan Struktur)
Sifat fisik tanah adalah sifat tanah yang dapat diukur secara visual ataupun dengan perasaan. Sifat-sifat fisik tanah banyak berhubungan dengan kesesuaian tanah untuk berbagai penggunaan. Kekuatan dan daya dukung, kemampuan tanah menyimpan air, drainase, penetrasi akar tanaman, tata udara (aerasi), dan pengikatan unsur hara, semuanya sangat erat kaitannya dengan sifat fisik tanah.

A. Klasifikasi Partikel Tanah
Tekstur tanah menggambarkan persentase (berdasarkan berat) dari ketiga komponen penyusun fraksi mineral tanah, yaitu pasir (sand), debu (silt), dan liat (clay). Ketiga fraksi tanah ini dibedakan satu sama lain oleh diameter partikel yang bersangkutan. Bagi partikel yang berbentuk tidak bulat dianggap memiliki diameter yang sama dengan rerata antara ukuran maksimum dan minimumnya. System United States Departement of Agriculture (USDA).
Penamaan tekstur tanah menggunakan kata seperti pasir (sand), lempung (loam), liat (clay), dan debu (silt). Lempung menunjukkan campuran antara pasir, debu, dan liat pada perbandingan yang hampir sama. Nama tekstur tanah menunjukkan persentase berat setiap fraksi mineral tanah hingga batas tertentu. Penamaan ini dipermudah dengan menggunakan segitiga tekstur seperti yang tertera pada gambar berikut.

Setiap partikel tanah memberikan peran yang sangat pentig bagi sifat tanah secara keseluruhan. Liat dan bahan organik memegang peran sangat penting dalam menahan air tanah serta ketersediaan hara bagi tanaman. Partikel yang halus juga berperan sebagai agen perekat partikel tanah yang lebih kasar untuk membentuk agregat atau struktur tanah.
Sementara itu, partikel tanah yang lebih besar berperan sebagai penyusun kerangka tubuh tanah, mempertahankan permeabilitas tanah, serta meningkatkan aerasi tanah. Selain itu, partikel yang lebih besar ini juga membuat tanah menjadi lebih tahan terhadap gaya berat yang terjadi di atas permukaan tanah. Tanah berpasir bersifat sangat permeabel terhadap air, udara, dan akar tanaman. Liat memiliki luas permukaan yang luas, memiliki muatan listrik. juga mampu menahan air tanah.
B. Jenis-Jenis Struktur Tanah
1). Tanpa struktur
a. Butiran lepas/remah (scrumb); (partikel tanahnya terlepas satu sama lain > berpasir)
b. Masif; (seluruh massa tanah memadat > tanah liat).
2). Berstruktur
a. Butir (granular); partikel primer tanah bergabung dan membentuk struktur bulat/berbutir. > horizon A.
b. Lempeng (platy); dicirikan oleh ukuran horizontalnya yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran
vertikalnya. > horizon A2.
c. Gumpal (blocky); dicirikan oleh ukuran vertikal dan horizontal yang hampir sama (gumpal bersudut
(angular blocky) yang memiliki sudut gumpal yang tajam, dan gumpal tidak bersudut (subangular
blocky) yang sudutnya tidak tajam) > ditemukan di horizon A maupun B.
d. Prisma (blocky); struktur ini memiliki ukuran vertikal yang lebih besar dibandingkan dengan ukuran
horizontalnya (Struktur prisma pada horizon B pada tanah yang telah berkembang lanjut biasanya
tidak lagi memiliki sudut yang tajam sebagai akibat tingginya proses eluviasi (columnar).) > horizon B.
3). Struktur yang hancur
a. Lumpur; apabila tanah, terutama yang kaya akan liat, diolah pada saat jenuh air, maka akan terbentuk
lumpur. Di sini struktur tanahnya telah hancur, pori-pori yang lebih besar akan hilang dan tanah tetap
berada dalam keadaan yang kurang baik bagi kebanyakan tanaman (kecuali bagi tanaman padi sawah).


Comments