Teknik Sederhana Budidaya Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Brassica juncea L. merupakan jenis sawi yang banyak dibudidayakan diwilayah-wilayah asia dan merupakan jenis sayuran hijau konsumsi yang cukup banyak diminati dimasyarakat. Selain karena kaya akan gizi dan serat, tanaman ini juga terbilang cukup mudah untuk dibudidayakan. Dibeberapa tempat di Eropa sawi juga dibudidayakan sebagai sumber hijauan bagi pakan ternak. Selain mudah dijumpai di pasar-pasar, sayuran ini juga mempunyai banyak manfaat dan harganya juga tergolong murah. Tanaman sayuran yang kaya akan gizi dan serat ini terbilang cukup mudah untuk dibudidayakan, baik pada areal kebun yang luas atau pada lahan sempit yang terbatas disekitar perkarangan rumah. Sawi ini sebenarnya masih berkerabat dekat dengan kubis-kubisan, brokoli dan lobak. Oleh karena itu tanaman sawi ini secara umum memiliki morfologi yang hampir sama, terutamanya di bagian akar, batang, daun, bunga, buah dan juga bijinya.
1. Klasifikasi Tanaman
Kingdom
Plantae
Divisi
Magnoliophyta
Kelas
Magnoliophyta
Ordo
Capparales
Familia
Brassicaceae
Genus
Brassica
Spesies
Brassica juncea L.
2. Morfologi Tanaman
Akar Tanaman sawi memiliki akar tunggang dan akar bercabang membentuk bulat panjang yang menyebar ke permukaan tanah, akar ini dapat menembus ke tanah sedalam 30-50 cm. Hal ini berfungsi untuk menyerap unsur air dan zat makanan dari dalam tanah. Batang Tanaman sawi memiliki batang pendek dan beruas, sehingga tidak kelihatan. Batang tanaman ini berfungsi untuk menopang atau menyangga berdirinya daun sawi. Sawi juga memiliki daun yang sangat halus, dan tidak berbulu serta memiliki tangkai yang berbentuk pipih. Daun Tanaman sawi memiliki daun berbentuk lonjong dan bulat, lebar berwarna hijau mudah dan tua. Serta tidak memiliki bulu. Daun pada tanaman ini memiliki tangkai daun panjang dan pendek, sempit atau lebar berwarna putih hingga berwarna hijau, bersifat kuat dan halus.
Bunga Tanaman sawi memiliki bunga yang memanjang dan juga bercabang banyak. Tanaman ini memiliki bunga yang terdiri dari empat kelopak daun, empat mahkota bunga berwarna kuning cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik berongga dua. Penyerbukan tanaman ini di bantu dengan angin dan binatang kecil sekitar. Buah dan biji tanaman sawi memiliki buah bulat atau lonjong, berwarna keputihan hingga kehijauan, dan tiap satu buah memiliki biji 2-8 butir biji. Biji tanaman sawi berbentuk bulat kecil berwarna coklat hingga kehitaman, memiliki permukaan licin, mengkilap, keras dan juga berlendir.
3. Pembibitan dan Penyemaian
Hal yang pertama sekali perlu diperhatikan sebelum memulai budidaya tanaman sawi hijau adalah proses pemilihan benih yang baik. Proses ini merupakan tahapan penting karena merupakan faktor penentu keberhasilan serta kualitas hasil sawi yang ditanam. Untuk menanam sawi dengan kualitas yang baik tentunya diperlukan benih sawi yang baik pula. Benih dengan kualitas baik dapat diperoleh di toko-toko pertanian dan masih dalam keadaan terbungkus, terdaftar, serta kemasan benihnya tidak rusak. Selain itu benih sawi dapat berasal dari tanaman yang sudah tua berusia ± 60-70 hari. Tanaman sawi yang akan diambil benihnya harus terpisah dari tanaman lainnya untuk memudahkan pembenihan.
Tahapan yang harus dilakukan selanjutnya yaitu proses pembibitan atau penyemaian benih. Proses penyemaian dilakukan untuk mendapatkan tunas sawi yang juga berkualitas baik. Penyemaian dilakukan dengan cara merendam benih yang akan digunakan selama 6–8 jam (semaleman) agar terjadinya proses imbibisi, yakni reaksi pengaktivasian enzim-enzim metabolisme pada benih. Benih yang dipilih selanjutnya adalah benih yang tidak mengapung selama direndam. Setelah direndam, benih dikeringkan dan dimasukkan ke dalam media tanam seperti polibag yang berisi top soil, sekam padi dan pupuk organik dengan perbandingan 3:1:1.
Setiap polibag disiram setiap 2 kali sehari, pagi dan sore sampai daun mulai muncul (bertunas). Untuk mempercepat pertunasan benih, simpan benih yang akan disemai di tempat yang sejuk (ternaungi) dan tidak terkena sinar matahari secara langsung. Pastikan benih memperoleh air yang cukup untuk menjaga kelembabannya. Tunas yang telah tumbuh dibiarkan dulu selama ± 7 hari sebelum dipindahkan ke media tanam/polybag. Polybag yang dapat digunakan optimalnya berukuran 5-10 kg dan sebelum diisi media tanam (tanah), sisi dalam polybag dibalik keluar terlebih dahulu agar dudukan polybag bisa tegak berdiri.
4. Pindah Tanam
Setelah tanaman sawi hijau berumur satu minggu, maka sawi dapat dipindahkan ke media tanam/polybag/pot/lahan/dsb. Sawi yang dipilih harus dalam keadaan baik dan sehat kemudian dipindah tanamkan kedalam polybag ukuran 10 kg. Pastikan saat dipindah tanam perakaran sawi tidak rusak (utuh). Untuk polybag ukuran 10 kg bisa ditanamkan 1/2 tunas sawi hijau per polybag. Setelah dipindah tanam ke media maka tanaman sawi harus rutin disiram (pagi dan sore). Tambahkan pupuk organik (kandang/kompos) kedalam media tanam sebagai nutrisi bagi tanaman sawi.
5. Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan tanaman sawi tergolong mudah dan sederhana, hanya butuh penyiraman rutin dan penyiangan gulma yang tumbuh disekitar tanaman. Adapun penambahan pemupukkan (kandang/kompos) dapat diberikan pada saat tanaman berumur 2 mingguan. Penambahan nutrisi lain dapat diberikan melalui penyiraman tanaman dengan air kolam ikan (sangat baik), penyiraman dapat diberikan langsung pada bagian tanaman. Pemberian limbah cangkang telur dapat pula diberikan ke tanah, sebagai amelioran bagi tanah.
6. Panen dan Pasca Panen
Kegiatan panen pada tanaman sawi tergolong sederhana. Tanaman sawi optimalnya dapat dipanen setelah berumur 40-50 hari (± 1,5 bulan). Untuk proses panen, tanaman sawi dipotong pada bagian pangkal batangnya, dan buang bagian batang bawah dan akarnya. Kemudian cuci bersih sawinya dan masukkan sawi yang dipanen kedalam plastik bening (bersih), diikat/ditutup rapat, dan masukkan kedalam lemari pendingin atau kotak sayur (untuk sayuran). Sebisa mungkin proses panen ini dilakukan secara cepat dan hindarkan sawi terpapar sinar matahari secara langsung, kemudian produk dapat diedarkan untuk dipasarkan. Adapula untuk konsumsi pribadi sehari-hari, tanaman sawi cukup dipotong saja bagian daunnya, dan sisakan beberapa helai daun mudanya saja. Panen sawi hijau potong ini bisa dilakukan sampe dengan 2/3 kali, kemudian hasil panen sawi bertahap akan semakin menurun. Sebaiknya setelah dipotong untuk kedua kalinya, bahan tanaman yang lama segera diganti dengan tanaman baru. Sawi hijau merupakan jenis sayuran yang cukup populer untuk dibudidyakan, enak pula dikonsumsi serta kaya akan gizi.