Perihal Menanam (Syukur)
Assalamualaikum Wr. Wb.
Adakalanya didalam kehidupan kita selalu merasakan kesulitan dan kemudahan silih berganti datang menghampiri. Boleh jadi datang dengan kita sadari ataupun tanpa disadari sama sekali, boleh jadi datang dengan disengaja maupun tidak disengaja. Terkadang kita bertanya-tanya mengapa seperti ini, lantas kemudian kita mengucapkan Astaghfirullah setiap kali mendapatkan banyak kesulitan dalam hidup. Barangkali ada kekhilafan-kekhilafan atau perbuatan sia-sia yang kita lakukan sehingga diberikan kesulitan oleh Allah SWT. Karena sejatinya kita (makhluk) yang tak pernah luput dari dosa dan kekhilafan. Maka perbanyak istighfar agar kita dapat mengingat dan muhasabah diri untuk kembali kejalan-Nya.
Kemudian tak lupa pula mengucapkan syukur Alhamdulillah atas berkat dan nikmat yang diberikan Allah SWT. Bahkan kalaupun kita disuruh menghitung-hitung akan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita, maka bila saja buih dilautan luas menjadi tintanya, pepohonan di daratan menjadi penanya dan dedaunan menjadi kertasnya, maka niscaya itu semua tidak akan pernah cukup untuk dapat menggambarkan nikmat dan karunia Allah SWT yang diberikan kepada kita (makhluk). Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Dan jika kamu sekalian bersyukur atas nikmat yang Aku berikan, maka niscaya akan Aku tambah nikmat-Ku untukmu. Dan jika kamu sekalian kufur atas nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku itu sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim : 7)
Adapun rasa syukur ini teruslah kita tanamkan didalam hati. Bersyukur untuk mendapatkan tambahan nikmat dan jangan sampai menjadi kufur akan nikmat. Perihal menanamkan rasa syukur dapat diwujudkan dalam segala bentuk kehidupan kita. Contoh bentuk mensyukuri badan dan jasmani kita yang sehat dengan cara merawat dan memberi asupan makanan yang halal. Maka begitu pula cara mensyukuri hati dan rohani agar selalu dalam kondisi sehat dengan cara senantiasa merawat dan memberi asupan gizinya dengan beribadah (sholat, puasa, membaca Al-Quran, bersedekah, dsb.). Contoh bentuk syukur terhadap lingkungan alam kita misalnya dengan cara ikut menjaga dan melestarikannya, mengelola serta memanfaatkan Sumber Daya Alam yang telah Allah SWT limpahkan kepada kita dengan arif dan bijaksana demi kemaslahatan umat. Adapun contoh bersyukur dalam lingkungan masyarakat dan kehidupan bertetangga kita yakni dapat dilakukan dengan cara bersikap baik, santun, toleransi, tolong-menolong, bersedekah, membayar zakat, dan menjaga hak-hak dan kewajiban dalam bertetangga. Firman Allah SWT dalam Al-Quran:
إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan”. (Q.S. Al-A’raf : 56)
Maka mulailah menanam rasa syukur. Dengan menanamkan selalu kebaikan (hal-hal positif) disetiap langkah kaki kita karena kebaikan yang kita buat sejatinya akan kembali berdampak kebaikan pula kepada diri kita. Menanam kebaikan didalam segala bentuk kehidupan kita, baik dalam hubungan kita dengan Allah SWT dan lingkungan sekitar (vertikal dan horizontal). Insya Allah dengan bersyukur akan ditambahkan nikmat oleh Allah SWT dan dengan berbuat kebaikan kita akan mendapatkan kecintaan, pertolongan, rasa aman, pahala dan kasih sayang oleh Allah SWT. Wallahu a'lam bish-shawabi.