Ramadhan Mubarak !
Assalamualaikum Wr. Wb.
Bismillah, Marhaban Yaa Ramadhan. Saya mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1439 Hijriah. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan bagi kita semua di bulan Ramadhan ini dengan pengampunan-Nya, belas kasihan dan kedamaian, serta membawa hubungan kita dapat lebih dekat kepada-Nya dan satu sama lain.
Ramadhan adalah bulan yang mulia. Bulan yang penuh keberkahan, dimana pada bulan ini malaikat-malaikat turun ke bumi, pada bulan ini setan-setan dibelenggu, doa-doa diperkenankan oleh Allah SWT, amalan ibadah akan dilipat gandakan pahalanya, pada bulan ini juga terdapat peristiwa turunnya Al-Quran, serta terdapatnya satu malam (Lailatul Qadar) yang bernilai lebih baik daripada seribu bulan.
Tentu saja semua keberkahan-keberkahan ini menjadi penting dan merupakan kesempatan bagi kita untuk beramal dengan sebaik-sebaiknya. Tidak hanya menjalankan kewajiban berpuasa saja, namun dibulan ini merupakan suatu bentuk pelatihan dan pemurnian bagi diri kita (Qalbu) untuk mencapai fitri. Sebulan penuh kita dilatih untuk menjalankan ibadah puasa dengan menahan rasa haus dan lapar, menahan sikap emosional, amarah dan perbuatan tercela, serta menahan segala bentuk nafsu dan syahwat kita sejak dari mulainya terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Puasa hakikatnya mendidik kita untuk menjadi insan yang sabar dan takwa.
Sungguh begitu banyak keberkahan yang diberikan Allah SWT didalam bulan yang mulia ini. Ada beberapa contoh sikap manusia dalam menyambut Ramadhan, seperti contohnya apabila Bulan Ramadhan ini diibaratkan seperti sungai yang didalamnya mengalir air yang bersih dan deras; ada manusia yang datang hanya untuk melihat-lihat keindahan dari sungai itu saja, dia sibuk melihat orang-orang yang mandi membersihkan diri di sungai tersebut namun dia sendiri enggan ikut turun untuk mandi, inilah contoh sikap orang yang merugi. Adapula manusia yang datang hanya untuk melihat-lihat keindahan sungai tersebut, kemudian dia ikut turun namun hanya sekedar main air untuk membasuh muka, tangan, atau kaki saja. Dia enggan mandi untuk ikut membersihkan diri, ini pula merupakan contoh sikap yang merugi.
Maka jadilah sebagai manusia yang datang dengan melihat keindahan sungai tersebut yang didalamnya mengalir air yang bersih dan deras, kemudian ikut turun dan mandi membersihkan segala kotoran tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki. sehingga benar-benar bersihlah tubuhnya dan kembali segar jiwanya. Begitulah seharusnya sikap kita dalam memaknai bulan Ramadhan yang mulia ini. Jadikanlah sikap didalam diri bahwa Ramadhan kali ini bisa saja akan menjadi Ramadhan terakhir bagi kita, sehingga begitu bulan Ramadhan berakhir maka tidak ada lagi penyesalan dan akan kembali bersihlah diri kita. Semoga Allah SWT meridhoi dan memudahkan segala langkah kita dalam beribadah dibulan Ramadhan ini. Yaa Allah sampaikanlah kami kepada Ramadhan-Mu selanjutnya. Demikian saya ucapkan terima kasih. Wallahu a'lam bish-shawabi.